Ternate, 29 Oktober 2018. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha Ternate menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian dengan tajuk Penerapan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri sekota Ternate.
Kegiatan seminar hasil penelitian ini merupakan salah satu fase dalam rangkaian kegiatan penelitian dosen yang dibiayai oleh DRPM Kemenristek Dikti tahun anggaran 2018. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, para dosen peneliti lainnya, dan juga stakeholder.
Penelitan yang dilaksanakan oleh Syamsia, S.S., M.Pd dan Suhaimi Tegamuni, S.S., M.Pd ini menjelaskan bahwa tidak kurang dari 10 kurikulum pernah dirancang dan diterapkan di Indonesia, mulai dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Dasar dan menengah) hingga Kurikulum Pendidikan Tinggi (KKNI). Kurikulum 2013 adalah salah satu dari sekian banyak kurikulum yang diterapkan di Indonesia guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang kompleks dengan tuntas.
Kurikulum 2013, dalam penjabaran Syamsia, dikembangkan berdasarkan pada faktor-faktor internal seperti dibutuhkannya standar-standar di dalam praktik pendidikan di dalam negeri misalnya standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar infrastruktur, standar pengelolaan, standar penilaian dan sebagainya. Sementara itu, persaingan yang semakin meningkat sebagai salah satu imbas globalisasi merupakan salah satu faktor eksternal yang mendorong pengembangan Kurikulum 2013. Para lulusan dalam negeri harus memiliki kompetensi yang tidak hanya mencerminkan kesiapan individu untuk terjun di dalam dunia kerja dan industri tetapi juga mencerminkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Menurut data penelitian mereka, diketahui bahwa masih ada kesenjangan praktis dalam penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah-Sekolah Menengah Atas / Umum di Kota Ternate. Hal ini disebabkan oleh perbedaan persepsi dan pemahaman terhadap Kurikulum 2013 itu sendiri. “Kepala Sekolah dan Guru merupakan dua komponen penting di dalam implementasi Kurikulum, terutama Kurikulum 2013 ini. Semoga upaya untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini bisa mencapai persamaan kualitas di seluruh sekolah menengah atas di kota Ternate.” Demikian ungkap Suhaimi. Sementara Syamsia menyampaikan bahwa “Dengan adanya temuan tersebut harapan kami kepada pihak sekolah baik Kepala Sekolah maupun para guru dan seluruh dinas yang terkait agar memperhatikan perangkat pembelajaran yang disiapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar.”